ZAT
ADITIF MAKANAN,ADIKTIF, DAN PSIKOTROPIKA
Pengertian
Aditif Makanan
1. Menurut
FAO dan WHO: bahan-bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan
dalam jumlah sedikit dengan tujuan untuk memperbaikit warna, bentuk, cita
rasa, tekstur, atau memperpanjang masa simpan.
2. Menurut Codex
Almentarus Commision: bahan yang tidak lazim dikonsumsi sebagai
makanan dan biasanya tidak dipakai secara khusus sebagai campuran
makanan.
3. Menurut Permenkes
RI tahun :bahan yang ditambahkan dengan sengaja dan dicampurkan
sewaktu pengolahan bahan makanan untuk meningkatkan mutu.
Yang termasuk Aditif Makanan:
Ø
pewarna,
Ø
pemanis,
Ø
pengawet,
Ø
penyedap rasa & pemberi aroma,
Ø
antioksidan,
Ø
pengikat logam
Ø
pengemulsi (emulsifer),
Ø
pengental,
Ø
pemutih,
Ø
buffer,
Ø
nutrien suppplement, dan
lain-lain.
A. Pewarna
Fungsi: meningkatkan daya tarik konsumen
1. Pewarna Alami (antosianin, karotenoid, klorofil, dan kurkumin)
2. Pewarna Identik Alami (santoxantin, apokaroten, beta
karoten)
3. Pewarna Sintetik
3. Pewarna Sintetik
B. Pemanis
Adalah zat yang memberikan rasa manis atau mempertajam penerimaan
tehadap rasa manis, tetapi rendah kalori. Contoh: aspartam,
siklamat, dan sakarin.
C. Pengawet
Fungsi: mencegah atau menghambat kerusakan mikrobiologis.
Contoh:
1. Bahan Organik
- Asam asetat
- Asam propionat (dalam bentuk garam
Na- atau K-)
- Asam sorbat
- Asam benzoat (dalam bentuk garam
natrium benzoat)
- Etilena oksida, propilena oksida,
etil format
2. Bahan Anorganik
- Sulfit (gas SO2, Na/K
sulfit, bisulfit, metabisulfit)
- Garam nitrat dan nitrit
D. Penyedap dan Pemberi Aroma
Penyedap: zat yang dapat meningkatkan cita rasa makanan
Jenis:
1. Penyedap
Alami (bawang putih, bawang bombay, minyak esensial, oleorisin)
2. Penyedap
Sintetik (MSG, asam guanilat, asam inosinat)
Pemberi Aroma: zat yang dapat memberikan aroma tertentu pada
makanan atau minuman, sehingga dapat membangkitkan selera konsumen.
Jenis:
1. Alami
(ekstrak buah, minyak atsiri)
2. Sintetik
(amil asetat, amil kaproat, vanilin, metil antranilat)
E. Antioksidan
Adalah zat yang dapat mencegah atau menghambat terjadinya
oksidasi.
Syarat:
- tidak
berbahaya
- tidak
memberikan cita rasa, bau, atau warna
- efektif
pada konsentrasi rendah
- larut
dalam minyak/lemak
- tahan
terhadap proses pengolahan
- mudah
diperoleh
- ekonomis
Jenis:
1. Alami (riboflavin,
tokoferol/Vit. E, asam askorbat/Vit. C, -karoten, dan
fosfatifa)
2. Sintetik (GHA, BHT,
PG, NDGA)
F. Rambu-rambu Penggunaan Aditif Makanan
1. ADI (Acceptable Daily Intake)
dosis
tanpa dampak
ADI = -------------------------------
100
2. Batas Maksimal Penggunaan (BMP)
ADI x B
BMP = ------------------ x 1000 (mg/kg)
K
B = berat badan (kg)
K = konsumsi makanan (g)
Zat Adiktif dan
Psikotropika
Adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetik maupun semi sintetik
yang apabila dimakan, diminum, dihisap/dihirup, atau disuntikkan ke dalam tubuh
manusia dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa nyeri, serta dapat
menimbulkan ketagihan (adiksi) dan ketergantungan.
Ketagihan (adiksi): gejala untuk meminta terus-menerus untuk memakai
atau menggunakan karena merasa sangat membutuhkan
Ketergantungan: suatu sindrom atau kumpulan fenomena fisiologis (lahiriah),
perilaku dan kognitif akibat penggunaan psikoaktif dan kesulitan mengendalikan
perilakunya serta timbulnya toleransi untuk mengkonsumsi dosis yang lebih besar
(menambah takaran dosis), sampai dosis keracunan (intoksikasi), bahkan sampai
over dosis (melebihi takaran dosis) yang dapat menyebabkan kematian.
Jenis-jenis NAPZA yang
banyak beredar di Indonesia:
Ø
Tanaman ganja
Ø
Daun ganja kering
Ø
Jenis-jenis minuman beralkohol
Ø
Ectasy bentuk tablet
Ø
Ectasy bentuk kapsul
Ø
Narkotika
Ø
Putaw
Pil
Ø
Psikotrofika
Ø
Kokain serbuk
Ø
Putaw serbuk
Ø
Sedotan
ganja
Ø
labu kokain
Contoh-contoh Penggunaan NAPZA dalam Kesehatan
Ø Morfin: untuk menghilangkan rasa
nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik non narkotik.
Ø Heroin: berguna untuk menimbulkan
depresi (mengurangi) reflek batuk yang lebih kuat daripada morfin.
Ø Amfetamin (dan turunannya): digunakan untuk mengurangi depresi yang ditimbulkan oleh obat
penghambat susunan syaraf pusat (analeptik).
Ø Meperidin: digunakan sebagai
analgesia.
Ø Metadon: digunakan sebagai analgesia
bagi penderita rasa nyeri dan digunakan pula untuk terapi pecandu narkotika.
0 komentar:
Posting Komentar